Selasa, 06 Maret 2012

Misteri Segitiga Bermuda Secara Ilmiah


Mengulik semua kisah yang ada di lautan gak bakal ada habisnya. Begitu juga ngomongin misterinya laut yang ada di garis imajiner yang menghubungkan antara wilayah Bermuda Island, Puerto Riko dan Miami di Amerika Serikat. Selalu ada hal-hal yang menerik yang bikin kita penasaran. Emang banyak fenomena yang terjadi di sana, misalkan Ghost Triangel, Limbo The Lost, sampe Twilight Zone ini. Tapi dari artikel yang ditulis Vincent Gaddis dari majalah Argosy lah yang menginspirasikan nama yang kini populer dengan sebutan, Segitiga Bermuda.
Setiap ilmuwan pengungkap fakta tentang Segitiga Bermuda, punya beragam versi. Tapi sebenarnya apa sih yang terjadi di Segitiga Bermuda, sehingga banyak baget kecelakaan yang gak terdeteksi di sini. Bukan kasus kapal laut aja, pesawat yang melintas di atasnya pun, bisa hilang bak ditelan bumi. Entah cerita heboh yang pertama atau bukan, hilangnya kapal induk USS Cyclops di tahun 1918 menjadi misteri yang belum terpecahkan dalam sejarah Angkatan Laut Amerika. Begitu juga ketika lima pesawat yang dipiloti penerbang terlatih dari sebuah kesatuan yang melintas pada 5 Desember 1945 jam 2 waktu setempat, tiba-tiba menghilang dari deteksi radar dalam kondisi cuaca cerah. Padahal komunikasi lewat radio pun sempat dilakukan. Sayangnya pesawat itu tetap menghilang tanpa jejak. Total dalam peristiwa itu, 6 pesawat dan 27 penerbang hilang secara gaib!
Sejak peristiwa tersebut, banyak dugaan muncul tentang Segitiga Bermuda. Ada yang bilang UFO, Alien, sebuah portal dimensi lain, kumpulan gas methan, sampe rumah iblis, Dajal. Tapi dari penjelasan beberapa ilmuawan, secara ilmiah, misteri Segitiga Bermuda ini bisa jadi masuk akal. LiveScience memuat artikel tentang Segitiga Bermuda yang katanya adalah badai yang gak terduga. Gelombang (Gulf Stream) yang sangat cepat, dan bisa menelan serpihan kapal dan pesawat. Kedalaman Segitiga Bermuda yang berkisar 30.000 meter lebih inilah yang sanggup menelan kapal sampe gak berjejak sama sekali. Begitu juga dengan Laman sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, History Navi Mil yang menjelaskan bahwa Segitiga Bermuda merupakan arus laut yang sangat kuat (Gulf Stream) hinggan membuat banyak kapal hilang.
Menurut Laman AL Amerika itu, di Segitiga Bermuda, terkadang muncul badai atau angin topan secara tiba-tiba dan dapat merubah cakrawala. Badai ini pula yang bikin kapal AL hilang di Bahama, Saratoga. Kapal beserta awaknya hilang gak berbekas pada tahu 1781. Disebutkan juga secara ilmiah bahwa Segitiga Bermuda itu semacam anomaly cuaca yang bisa mengacaukan sistem navigasi seperti kompas. Anomali inilah yang pernah dicatat pelayar legendaris Colombus. Konon katanya, Segitiga Bermuda punya pola cuaca yang aneh. Badai yang ada di sekitar Kepulauan Bermuda terkadang membawa gelombang dahsyat setinggi 80 kaki atau bahkan lebih. Gelombang ini pula yang akhirnya sanggup menghancurkan kapal yang sedang lewat. Gak sedikit yang bilang, kalo topografi dasar laut di Segitiga Bermuda ini terkadang benting (gundukan pasir tengah laut), sebuah pulau di dalam laut atau bahkan palung yang dalamnya luar biasa. Gak heran, kombinasi ini yang akhirnya bikin arus laut jadi semakin kuat dan bisa menjebak kapal atau pesawat yang lewat, lalu tertelan ke dasar yang dalam.
Sementara kalo Laman Pattayadailynews, baru-baru ini mengungkapkan teori peran gas metan hidrat dalam misteri Segitiga Bermuda. Ada semacam longsoran di dasar Segitiga Bermuda yang besar kemungkinan lumpur dan batu besar meluncur cepat, kemudian merobek dasar laut yang akhirnya membuka selubung lapisan gas. Gas itu kemudan pecah mengeluarkan metana dan munculin gelombang besar dari ledakan di atas permukaan air. Tapi kenyataanya, tetap banyak pelaut apalagi yang masih baru dan dengan pengetahuan yang minim nekad menyeberang. Padahal biarpun mitos, gak harus diabaikan. Karena menurut pengalaman mereka yang pernah melintas di sana, kekuatan alam yang gak pernah jelas, menjadi penyebab takluknya banyak pelaut di Segitiga Bermuda.

Sumber: majalah GAUL edisi 35 thn X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar