Kebutuhan untuk tampil
cantik, kadang memaksa kita untuk menghalalkan cara yang instan untuk
mendapatkannya. Misalnya nih, kita mencoba obat pemutih wajah apa saja tanpa
mengetahui bahan-bahan yang ada di balik pembuatannya. Padahal, bahaya merkuri
menghantui siapa saja yang cuek sama bahan kimia satu ini. Ngeri! Btw, apa sih
merkuri itu? Ini dia bocorannya….
Kenali si penyebab kusam
Warna kulit seseorang,
ditentukan oleh pigmen melanin yang memberi warna pada kulit termasuk pada
wajah. Seseorang dapat menjadi lebih hitam, ketika sering terkena papaean sinar
matahari. Karena, pigmen melanin akan semakin menigkatkan produksi pigmennya
ketika terkena sinar matahari yang meyebabkan kulit akan tampak lebih hitam.
Selain itu, kusam pada wajah
diakibatkan oleh aktivitas luar ruangan lain seperti polusi udara, asap rokok
dan stres. Well, penyebab-penyebabyang udah disebutin barusan, ternyata
menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengubah pigmen hingga akhirnya kulit
kelihatan kusam dan kehilangan kecerahannya. Solusinya, merawat kulit penting
dilakukan untuk mengembalikan kondisi awal kulit.
Problemnya, produk perawatan
–khususnya pemutih- ada yang mengandung bahan merkuri yang memebahayakan dan
menyalahi aturan kesehatan. Memang sih, hasil yang diperoleh sangat cepat dan
terlihat jelas perubahannya. Tapi, efek yang ditimbulkan dalam jangka panjang,
sangat merugikan diri kita sendiri.
Kenapa merkuri berbahaya?
Merkuri atau air raksa,
termasuk logam berbahaya. Selain itu, logam merkuri digunakan dalam produksi
khlor dan soda kaustik, thermometer, tambal gigi, dan baterei. Penggunaan
merkuri dalam bahan pemutih sangat membahayakan, mulai dari perubahan warna
kulit yang akhirnya dapat menimbulkan bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi
kulit, hingga alergi.
Pemakaian dalam dosis tinggi
dan jangka waktu pendek, bisa menimbulkan muntah-muntah, diare, kerusakan
paru-paru. Sedangkan untuk jangka waku lama, bisa menyebabkan kerusakan
permanen otak, kelainan pada ginjal (nephropathy), gangguan perkembangan janin,
kanker darah, kaker sel hati (hepatoceluller adenoma), dan kanker kulit.
Unsur merkuri yang ada di
kosmetik, akan diserap melalui kulit yang kemudian dialirkan darah ke seluruh
tubuh. So, wajar aja kalau pemakaian bahan kimia itu dilarang oleh pemerintah
untuk kosmetik. Aturannya, ada di dalam Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor 445
Tahun 1998, dan dipertegas oleh keputusan Kepala Badan BPOM.
Alternatifnya adalah….
Setiap
masalah, pasti ada jalan keluarnya. Sebenarnya ada jenis bahan pemutih alternatif
yang bisa dibilang aman untuk digunakan. Yup, seperti AHA (baca: Asam Alfa
Hidroksi) yang terdapat dalam kosmetik pemutih. Kosmetik yang dijual di pasaran
bebas, umumnya berkadar 4% sedangkan yang dianjurkan dokter lebih besar dari
8%.
Selain
AHA, ada lagi bahan pemutih lainnya yaitu Hidroquiron dan Asam Azaleat. Belum
lagi, sejumlah inovasi bahan dasar pemutih kini telah banyak ditemukan. Sejak
ada larangan kosmetik bermekuri, banyak produk pemutih yang menggunakan ekstrak
banhan-bahan alami yang cara kerjanya dengan menutrisi kulit dari dalam dengan
lembut meratakan warna kulit agar lebih merona.
Bahan
alami yang dimaksud adalah ekstrak mulberry, bengkoang, jeruk lemon, arbutin,
vitamin C, ataupun provitamin B3. Adapun kombinasi anti aksidan dengan triple
vitamins yang dikenal melindungi kulit dari efek buruk lingkungan, atau Red
Fruit Anti Oxidant dengan Lycopene yang dikenal membantu mencegah kekusaman
kulit.
Hal
yang perlu diingat!
Setelah
kamu mengetahui seluk-beluk bahaya merkuri, ada lebih baiknya kamu waspada
dalam memilih kosmetik yang berhubungan denga wajah. Cermati label dan
kandungan zat, yang terdapat dalam produk kosmetik pemutih. Lebih baik,
bertanya dengan orang yang ahli dan mengetahui tentang pemutih dan efeknya,
misalnya dokter kulit. Hati-hati dalam membeli dan memilih produk kosmetik
keliatan pearly (mengkilat), karena bisa saja mengandung bahan aktif merkuri
(HG).
Alrigth!
Setelah mengetahui faktanya, kamu masih berani coba-coba kosmetik yang asal
bikin putih secara instan?
Source:
majalah GAUL adisi 47 thn X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar