Minggu, 04 Maret 2012

JANGAN ASAL PUTIH…


Kebutuhan untuk tampil cantik, kadang memaksa kita untuk menghalalkan cara yang instan untuk mendapatkannya. Misalnya nih, kita mencoba obat pemutih wajah apa saja tanpa mengetahui bahan-bahan yang ada di balik pembuatannya. Padahal, bahaya merkuri menghantui siapa saja yang cuek sama bahan kimia satu ini. Ngeri! Btw, apa sih merkuri itu? Ini dia bocorannya….
Kenali si penyebab kusam
Warna kulit seseorang, ditentukan oleh pigmen melanin yang memberi warna pada kulit termasuk pada wajah. Seseorang dapat menjadi lebih hitam, ketika sering terkena papaean sinar matahari. Karena, pigmen melanin akan semakin menigkatkan produksi pigmennya ketika terkena sinar matahari yang meyebabkan kulit akan tampak lebih hitam.
Selain itu, kusam pada wajah diakibatkan oleh aktivitas luar ruangan lain seperti polusi udara, asap rokok dan stres. Well, penyebab-penyebabyang udah disebutin barusan, ternyata menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengubah pigmen hingga akhirnya kulit kelihatan kusam dan kehilangan kecerahannya. Solusinya, merawat kulit penting dilakukan untuk mengembalikan kondisi awal kulit.
Problemnya, produk perawatan –khususnya pemutih- ada yang mengandung bahan merkuri yang memebahayakan dan menyalahi aturan kesehatan. Memang sih, hasil yang diperoleh sangat cepat dan terlihat jelas perubahannya. Tapi, efek yang ditimbulkan dalam jangka panjang, sangat merugikan diri kita sendiri.
Kenapa merkuri berbahaya?
Merkuri atau air raksa, termasuk logam berbahaya. Selain itu, logam merkuri digunakan dalam produksi khlor dan soda kaustik, thermometer, tambal gigi, dan baterei. Penggunaan merkuri dalam bahan pemutih sangat membahayakan, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menimbulkan bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, hingga alergi.
Pemakaian dalam dosis tinggi dan jangka waktu pendek, bisa menimbulkan muntah-muntah, diare, kerusakan paru-paru. Sedangkan untuk jangka waku lama, bisa menyebabkan kerusakan permanen otak, kelainan pada ginjal (nephropathy), gangguan perkembangan janin, kanker darah, kaker sel hati (hepatoceluller adenoma), dan kanker kulit.
Unsur merkuri yang ada di kosmetik, akan diserap melalui kulit yang kemudian dialirkan darah ke seluruh tubuh. So, wajar aja kalau pemakaian bahan kimia itu dilarang oleh pemerintah untuk kosmetik. Aturannya, ada di dalam Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor 445 Tahun 1998, dan dipertegas oleh keputusan Kepala Badan BPOM.
Alternatifnya adalah….
Setiap masalah, pasti ada jalan keluarnya. Sebenarnya ada jenis bahan pemutih alternatif yang bisa dibilang aman untuk digunakan. Yup, seperti AHA (baca: Asam Alfa Hidroksi) yang terdapat dalam kosmetik pemutih. Kosmetik yang dijual di pasaran bebas, umumnya berkadar 4% sedangkan yang dianjurkan dokter lebih besar dari 8%.
Selain AHA, ada lagi bahan pemutih lainnya yaitu Hidroquiron dan Asam Azaleat. Belum lagi, sejumlah inovasi bahan dasar pemutih kini telah banyak ditemukan. Sejak ada larangan kosmetik bermekuri, banyak produk pemutih yang menggunakan ekstrak banhan-bahan alami yang cara kerjanya dengan menutrisi kulit dari dalam dengan lembut meratakan warna kulit agar lebih merona.
Bahan alami yang dimaksud adalah ekstrak mulberry, bengkoang, jeruk lemon, arbutin, vitamin C, ataupun provitamin B3. Adapun kombinasi anti aksidan dengan triple vitamins yang dikenal melindungi kulit dari efek buruk lingkungan, atau Red Fruit Anti Oxidant dengan Lycopene yang dikenal membantu mencegah kekusaman kulit.
Hal yang perlu diingat!
Setelah kamu mengetahui seluk-beluk bahaya merkuri, ada lebih baiknya kamu waspada dalam memilih kosmetik yang berhubungan denga wajah. Cermati label dan kandungan zat, yang terdapat dalam produk kosmetik pemutih. Lebih baik, bertanya dengan orang yang ahli dan mengetahui tentang pemutih dan efeknya, misalnya dokter kulit. Hati-hati dalam membeli dan memilih produk kosmetik keliatan pearly (mengkilat), karena bisa saja mengandung bahan aktif merkuri (HG).
Alrigth! Setelah mengetahui faktanya, kamu masih berani coba-coba kosmetik yang asal bikin putih secara instan?

Source: majalah GAUL adisi 47 thn X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar